Pewarna pangan alami (Natural food colour)
Monday, January 28, 2013
Pewarna alami
adalah hasil ekstrak pigment tanaman, sayuran atau buah - buahan yang membawa karakter pigmen tertentu
sesuai dengan karakter masing – masing seperti pigmen clorophyl untuk warna
hijau, curcumin untuk wana kuning-orange, antosianin untuk warna merah, biru,
karoten untuk warna jingga-merah.
Untuk menambah
daya tarik & penampilan produk makanan maka banyak para produsen makanan
menambah pewarna pada produk mereka. Pewarna alami adalah salah satu pilihan
yang aman & menyehatkan untuk dikonsumsi bagi konsumen, dan dapat menambah
nilai jual produk lebih baik, dengan bertambah & berkembangnya permintaan
& keinginan konsumen untuk kembali mengkonsumsi produk yang aman bagi
kesehatan.
Dalam pemakaian
pewarna alami dapat digunakan dibeberapa sektor industri, seperti : Industri
makanan & minuman, farmasi, ice cream, youghart, jelly, cosmetic, permen.
Berikut adalah beberapa pewarna pangan alami yang banyak digunakan :
1.
Kurkumin
CI. No. 75300 (Curcumin)
Kurkumin adalah
kurkuminoid kunyit utama dari rempah-rempah yang populer di India, yang
merupakan anggota dari keluarga jahe (Zingiberaceae). Dua lainnya curcuminoids
yang desmethoxycurcumin dan bis-desmethoxycurcumin. Para curcuminoids adalah
polifenol dan bertanggung jawab untuk warna kuning kunyit. Kurkumin dapat eksis
dalam setidaknya dua bentuk tautomer, keto dan enol. Bentuk enol lebih stabil
dari segi energi dalam fase padat dan dalam larutan.
Kurkumin dapat
digunakan untuk kuantifikasi boron dalam metode yang disebut kurkumin. Bereaksi
dengan asam borat membentuk senyawa berwarna merah, yang dikenal sebagai
rosocyanine. Kurkumin berwarna kuning cerah dan dapat digunakan sebagai pewarna
makanan. Sebagai aditif makanan, jumlah E adalah E100.
Di Indonesia Kurkumir yang terkandung pada kunyit banyak digunakan sebagai bahan jamu. Sejak zaman dahulu dipercaya sebagai penyembuh untuk berbagai macam penyakit dengan dipadukan rimpang/rizoma yang lain, seperti temulawak, jahe, kunci, laos, dan masih banyak lagi.
Selain
sebagai bahan jamu, juga sebagai bahan pewarna masakan gulai, kare, rending,
soto dan sebagainya. Juga sebagai minuman segar seperti sinom. Selain itu pada
pewarnaan batik atau tenun dengan pewarna alam dibeberapa daerah di Indonesia
masih menggunakan kunir atau kunyit sebagai pewarna kuning dan merah.
2. Riboflavins (Riboflavins)
Riboflavin merupakan
serbuk berwarna kuning cerah dengan rumus empiris C17H20N4O6, memiliki kelarutan dalam air sebesar
12 mg tiap 100 ml pada suhu 27,5ºC dan 19 mg tiap 100 ml. Riboflavin juga terlarut dalam
larutan alkali dalam air dan bersifat amfoter dengan tetapan disosiasi:
Ka = 63 x 10-12 dan Kb =
0,5 x 10-5
Riboflavin memiliki
sifat spectrum absorbsi dengan puncak pita absorbsi pada 221, 266, 359, dan 445
µm. Riboflavin akan memberikan warna fluorescence bila diekspose pada sinar
dengan panjang gelombang 440-550 µm. Riboflavin dapat rusak akibat paparan
cahaya, namun tahan panas. iboflavin tekandung dalam keju, telur, ikan, daging,
susu, ternakan ayam dan itik, bayam, biji-bijian, dan yogurt serta dalam sumber
lain yaitu asparagus, avocado, kobis bunga, rumpai laut, sayuran berdaun hijau,
kulat, kacang dan selada air. Riboflavin diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah, penghasilan antibodi, pernafasan sel, dan tumbesaran. Ia melegakan
mata letih dan penting dalam mencegah dan mengobati katarak. Ia membantu
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Bersama dengan vitamin A, ia
memelihara dan memperbaiki selaput mukosa dalam saluran penghadaman.
Riboflavin juga memudahkan penggunaan oksigen oleh lapisan kulit, kuku dan
rambut ; menghapuskan kelemumur ; dan membantu penyerapan zat besi dan vitamin
B6.
3. Karmin CI. No. 75470 (Carmines)
Ternyata serangga bisa jadi pewarna
makanan. Pewarna dari serangga disebut juga Cochineal extract. Hal ini
dikarenakan warna tersebut diekstrak dari serangga Cochineal (Dactylopuis
coccus costa) betina yang dikeringkan. Hewan ini hidup pada sejenis kaktus
di Kepulauan Canary dan Amerika Selatan (Winarno 2008). Zat pewarna yang
terdapat di dalamnya adalah asam karminat. Terdapat dua bentuk pewarna
cochineal, yaitu Ochineal extract (E120 (ii)) dan Carmine (E120(i)).
Cochineal extract
terbuat dari bahan serangga yang dikeringkan dan dihaluskan dengan kandungan
asam karminat 20%. Sementara itu, karmin merupakan bentuk pewarna cochineal
lebih murni (lake asam
karminat). Karmin diperoleh dengan cara mengekstraksi asam karminat, kemudian dilapisi
dengan aluminium. Karmin digunakan untuk melapisi bahan protein yang diproses
dengan menggunakan retort dan memberikan lapisan merah jambu (Winarno
2008).Asam karminat dan karmin stabil terhadap sinar tetapi tidak stabil
terhadap panas, pH dan iradiasi. Warna larutan asam karminat dipengaruhi oleh
nilai pH. Pada pH rendah (kondisi asam) memberikan warna jingga sementara itu
pada pH tinggi (kondisi basa) memberikan warna violet (Wijaya dan Mulyono
2009). Karmin juga disebut Crimson Lake, cochineal, Merah Natural 4,
CI 75470, atau E120. Karmin diperoleh dengan cara mengekstraksi asam karminat
dan dilapisi alumunium. Biasa digunakan untuk melapisi bahan berprotein,
berwarna merah.
4. Klorofil CI. No. 75810 (Chlorophyll)
Merupakan
pigmen hijau yang terdapat dalam kloroplas bersama-sama dengan karoten dan
xantofil. Di dalam ini terdapat bermacam-macam klorofil misalnya a, b, c dan d,
bakteriofil a dan b dan klorobium klorofil, akan tetapi yang paling umum
berperan dalam pangan hanya klorofil a dan b. Dalam daun klorofil banyak
terdapat bersama-sama dengan protein dan lemak yang bergabung satu dengan yang
lain.
Dengan lipid, klorofil berikatan melalui gugus fitol-nya sedangkan dengan protein melalui gugus hidrofobik dari cincin porifin-nya. Mencakup warna hijau yang di peoleh dari tumbuhan yang berwarna hijau. Misalnya daun suji dan daun pandan, daun katuk, daun sawi, dan daun selada.
Dengan lipid, klorofil berikatan melalui gugus fitol-nya sedangkan dengan protein melalui gugus hidrofobik dari cincin porifin-nya. Mencakup warna hijau yang di peoleh dari tumbuhan yang berwarna hijau. Misalnya daun suji dan daun pandan, daun katuk, daun sawi, dan daun selada.
5. Klorofil
tembaga kompleks CI. No. 75810 (Chlorophylls, Copper Complexes); Klorofilin
tembaga Kompleks (Chlorophyllin copper complexes,
sodium and
potassium salts)
6. Karamel I Plain
(Caramel I – plain)
Karamel berwarna coklat gelap dan merupakan
hasil dari hidrolisis (pemecahan) karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup
malt. Karamel terdiri dari 3 jenis, yaitu :
a) karamel tahan asam. Sering digunakan untuk
minuman berkarbonat.
b) karamel cair untuk roti dan biskuit
c) karamel kering.
7. Karamel III amonia proses (Caramel
III - ammonia process)
8. Karamel IV amonia sulfit proses (Caramel
IV - sulphite ammonia process)
9. Karbon tanaman CI. No.77266 (Vegetable
carbon)
10. Beta-karoten (sayuran) CI. No. 75130 [Beta-carotenes
(vegetable)
Beta-Karoten / β-Karoten merupakan senyawa
organik dan diklasifikasikan sebagai suatu terpenoid. Ini adalah pigmen
merah-oranye sangat berwarna berlimpah pada tanaman dan buah-buahan. Sebagai karoten
dengan beta-cincin di kedua ujungnya, itu adalah bentuk paling umum dari
karoten. Ini adalah prekursor (bentuk tidak aktif) vitamin A. Struktur ini
disimpulkan oleh Karrer et al. pada tahun 1930. Di alam, β-karoten adalah
prekursor vitamin A melalui aksi beta-karoten 15. β-Karoten juga merupakan
substansi dalam wortel yang warna oranye mereka.
β-Karoten biosynthesized dari pirofosfat
geranylgeranyl. Menjadi sangat terkonjugasi, hal ini sangat berwarna, dan
sebagai kelompok fungsional hidrokarbon kurang, sangat lipofilik. Karotenoid
tanaman adalah sumber makanan utama pro-vitamin A di seluruh dunia, dengan
β-karoten sebagai yang paling terkenal pro-vitamin A karotenoid. Lainnya
inlcude α-β-karoten dan cryptoxanthin.
Beta-Karoten bias diperoleh dari wortel,
wortel bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta membantu
pertahanan tubuh dari resiko kanker, terutama kanker paru-paru, kanker
larynk (tenggorokan), esophagus (kerongkongan),
prostat, kandung kemih, dan leher rahim.
11. Ekstrak anato CI. No. 75120 (berbasis
bixin) (Annatto extracts, bixin based : Aqueous Processed Bixin,
Solvent-Extracted Bixin, Oil-Processed Bixin)
12. Karotenoid (Carotenoids)
Karotenoid dapat diperoleh
dari buah bit, wortel dan papaya. Menghasilkan warna jingga sampai merah dan
biasanya digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak
goreng dan margarin.
13. Merah bit (Beet red)
Buah berwarna merah tua ini merupakan pemberi warna pink
atau merah keunguan mengandung vitamin A (karotenoid), vitamin B1, B2, vitamin
C dan asam folat. Manfaatnya antara lain membantu mengobati penyakit hati dan
empedu, penghamcur sel kanker dan tumor, mencegah anemia, menurunkan kolesterol
dan membantu produksi sel darah merah.
14. Antosianin
Mencakup warna merah,
oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada mahkota bunga dan buah-buahan.
Misalnya bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga tasbih/kana, krisan,
pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur, strawberi, juga terdapat
pada buah manggis dan umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru
keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna merah. Penggunaan zat
pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk
makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice dan susu).
15. Titanium dioksida CI. No. 77891 (Titanium
dioxide)
Berwarna
putih dan bisa memberikan kesan warna opaque. Titanium dioksida digunakan dalam kosmetik dan vitamin serta obat-obatan
lainnya sebagai pengisi untuk membentuk tablet. Tetapi juga digunakan
dalam susu skim (skimmed milk), keju, yoghurt, mayones, marshmallow cokelat,
produksi makanan cepat saji, saus tomat. Titanium Dioksida ini diberikan kepada
hewan yang dimakan manusia.
3 komentar
trims infony :)
ReplyDeleteSama-sama., semoga membantu :)
ReplyDeletememang banyak ya pewarna alami dari tanaman maupun buah-buahan..
ReplyDelete