Pengendalian Kualitas (Quality Control)

Sunday, January 27, 2013


     Untuk diterima dipasar dan konsumen maka perusahaan harus menerapkan perbaikan dan pengendalian kualitas dengan baik dan benar. Kualitas merupakan salah hal penting dalam kesuksesan sebuah produk atau jasa. Perusahaan lebih memilih untuk meningkatkan kualitas produk atau jasanya daripada mengurangi biaya produksi yang berdampak pada menurunnya kualitas. Kualitas didefinisikan sebagai kesesuaian dengan spesifikasi dan cocok digunakan dilihat dari sudut pandang dimensi kualitas. Adapun dimensi kualitas itu meliputi performansi (performance), keistimewaan produk (features), kehandalan (reliability), kesesuaian (conformance), keawetan (durability), kegunaan (serviceability), estetika (aesthetics), dan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).
      Pengendalian kualitas atau Quality Control secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk mencapai tingkatan kualitas yang diinginkan dari sebuah produk atau jasa. Quality control adalah kegiatan inspecting, testing dan grading dengan menggunakan statistik sebagai analisa data yang tepat sebagai jawaban untuk pembanding dan estimasi yang baik dan yang tidak baik dipisah-pisahkan (grading) untuk mencari mana yang dapat diterima (accept) dan mana yang ditolak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan spesifikasi produk atau jasa sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Pengendalian kualitas ini dilakukan ketika proses pembuatan barang hingga selesai dan sampai barang tersebut berada ditangan konsumen sehingga diharapkan ketika produk itu sudah jadi maka produk tersebut sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Keuntungan pengendalian kualitas bagi produk atau jasa antara lain:
  1. Dapat melakukan perbaikan kualitas produk atau jasa.
  2. Sistem secara kontinu dievaluasi dan dimodifikasi untuk memenuhi
  3. kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah.
  4. Meningkatkan produktivitas yang merupakan tujuan perusahaan.
  5. Peningkatan produktivitas ini berarti penurunan scrap dan proses ulang.
  6. Menurunkan biaya produksi.
  7. Meningkatkan produktivitas dengan menurunkan leadtime pembuatan part atausubassemblies.
  8. Dapat melakukan perbaikan kualitas dan produktivitas secara terus-menerus.
7 Tools untuk Quality Control
Ada banyak metode dan tools yang digunakan untuk melakukan pengendalian kualitas (Quality Control) statistik namun yang terkenal adalah dengan menggunakan Seven tools atau ada yang menyebutnya dengan seven magnificent tools yaitu menggunakan :
1. Flowchart
tools yang menggambarkan suatu proses barang atau jasa secara detail sehingga kita bisa menganalisis bagian dari proses.
2. Check Sheet atau  Lembar pemeriksaan
lembaran yang berisi daftar kualitas yang harus dipenuhi ketika proses berjalan.
3. Histogram
grafik diagram batang yang menggambarkan banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap produk atau jasa.
4. Scatter Plot
Diagram pola yang digunakan untuk menggambarkan kedekatan faktor faktor pada produk atau jasa.
5. Control Charts
Peta kontrol itu untuk mengtahui data tingkatan kualitas produk terhadap kecacatan produk terhadap waktu yang ada. tujuannya untuk mendapatkan keseragaman kualitas sehingga jika terjadi peningkatan grafik (jumlah cacat lebih) maka perlu dilakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement).
6. Fishbone Diagram (Ishikawa Diagram)
Analisis sebab akibat yang digunakan untuk menggambarkan hubungan hubungan antara faktor penyebab ketidaksuaian pada produk dan jasa.
7. Pareto Diagram
diagram batang yang menggambarkan proporsi faktor yang berpengaruh terhadap produk dan jasa. karena menurut pareto, dengan menyelesaikan 20% masalah utama dapat meningkatkan hasil 80 %.

You Might Also Like

0 komentar