Selasih (Ocium sp.)

Thursday, October 04, 2012

Deskripsi Tumbuhan
Tanaman selasih merupakan tanaman semusim, tegak, banyak bercabang dibagian atas, berbau harum, tinggi 50 – 80 cm dengan batang berwarna coklat bersegi empat. Daun letaknya berhadapan dan berdaun tunggal, bertangkai yang panjangnya 0,5 – 2 cm, helai daun bulat telur sampai memanjang, ujung runcing, permukaan daun berambut halus dengan bintik-bintik kelenjar, tulang daun menyirip. Bunganya berwarna putih atau lembayung, tersusun dalam tandan yang panjangnya    5 – 30 cm yang keluar dari ujung percabangan. Biji keras warnanya coklat tua, bila dimasukan ke dalam air akan mengembang seperti selai (Wijayakusumah. 1996)



Kegunaan Tanaman Selasih
Tanaman selasih ungu dari daun dan bunganya dapat bersifat sebagai zat pemikat (atraktan) yang mampu memerangkap lalat buah (Bactrocera dorsalis Hendel), bagian tanaman ini dapat n cara ini hasilnya kurang efektif. Hasil yang lebih baik atau paling efektif sebagai atraktan lalat buah adalah dengan cara diproses terlebih dahulu melalui proses penyulingan sehingga akan dihasilkan minyak atsiri berupa minyak selasih (Kardinan, 2000).
Cara lain yang dilakukan di BPTPH VII Denpasar penggunaan tanaman selasih untuk atraktan lalat buah adalah dengan cara daun selasih sebanyak 10 – 20 helai dibungkus kain strimin kemudian dihancurkan dengan cara diremas-remas lalu dimasukan ke dalam botol perangkap, atau cara lainnya dilakukan dengan cara mencincang daun selasih yang selanjutnya hasil cincangan tersebut dibungkus kain strimin dan disimpan di dalam botol perangkap.
Pengalaman Sutomo dan Setyo Budi selaku pengurus Yayasan Agribisnis Nasional (AGRINAS) ia melakukan penjaringan pada 20 tanaman selasih yang ditanam di halaman rumahnya dengan alat berupa jaring plastik yang bagian ujung jaring tersebut dibentuk secara kerucut, penjaringan dilakukan secara rutin setiap pagi sampai menjelang pukul 7.30. Selanjutnya melalui kegiatan penjaringan tersebut mengakibatkan gesekan sehingga tanaman tersebut mengeluarkan aroma yang khas dari metileugenol.
Hasil tangkapan tersebut selama 2 bulan (Nopember – Desember 2001) tiap hari tertangkap lalat buah antara 100 – 150 ekor dengan hasil total tangkapan selama 2 bulan mencapai 6.000 ekor, menurut pengalaman beliau tanaman selasih mampu menarik respon lalat jantan sampai sejauh 800 meter (Sutomo dan Setyo Budi, 2002).
Pemanfaatan tanaman selasih sebagai atraktan lalat buah  telah digunakan oleh beberapa kelompok tani di kabupaten Sumedang Jawa-Barat sejak Tahun 2002 diantaranya di kelompok tani Jatiasih Desa Karyamukti , Kecamatan Tomo, Kab Sumedang.  Petani telah mengolah tanaman selasih  yang diproses dengan cara di suling dengan menggunakan alat destilasi  sederhana  sehingga menghasilkan minyak selasih dan air suling selasih.
 Respon para petani mangga  terhadap penggunaan atraktan lalat buah dari minyak selasih dan air suling selasih di kawasan tersebut cukup tinggi.  Hal ini dibuktikan dengan adanya upaya para petani untuk mencoba membudidayakan tanaman selasih sebagai bahan baku atraktan nabati, mengolahnya sendiri, sampai dengan pemasangan perangkap lalat buah yang terorganisir cukup baik sehingga dapat menekan kerusakan produksi akibat serangan lalat buah serta menghasilkan prodak dengan daya saing tinggi.
Kemampuan tanaman selasih sebagai atraktan disebabkan karena senyawa metileugenol yang mempunyai aroma spesifik yaitu menyerupai aroma yang dihasilkan oleh serangga betina lalat buah dan dapat bersifat sebagai pemikat yang kuat terhadap lalat buah jantan (Kardinan, 2000). Kekuatan aroma tanaman selasih tersebut sesuai pengalaman penulis apabila tanaman selasih dilukai pada waktu memanen bahan baku selalu dikerubuti oleh lalat buah. Bahkan alat penyulingan selasih pada waktu dipakai atau setelah digunakan jika disimpan di luar ruangan maka alat tersebut akan penuh dikerubuti ratusan lalat buah dari spesies Bactrocera dorsalis Hend. 
Kegunaan lain dari tanaman selasih menurut H.M Hembing Wijayakusumah (1996), tanam selasih dari seluruh herba berguna untuk menyembuhkan berbagai penyakit diantaranya demam, nyeri lambung, gangguan pencernaan, haid tidak teratur, luka terpukul. Sedangkan bijinya berkhasiat mengobati radang mata, bercak putih pada selaput bening mata (Corneal opacity) cara pemakaian untuk seluruh herba jika untuk diminum 10 – 15 gr direbus, atau ditumbuk, diperas airnya. Sedangkan untuk obat luar herba dilumatkan dan ditempelkan ke tempat sakit dan untuk bijinya dapat dijadikan campuran minuman dengan cara biji direbus dan dicampurkan dengan sirup atau minuman.

Kandungan Kimia
Hasil analisis di laboratorium bahwa daun selasih berumur 2 (dua) bulan mengandung sekitar 80% air dan 20% bahan kering dengan rendemen minyak sekitar 0,15%, yang berumur 3 (tiga) bulan mengandung rendemen minyak sebesar 0,3% dan yang berumur 4 (empat) bulan mengandung rendemen minyak sebesar 0,8%. Minyak dari daun mengandung sekitar 64,5% metileugenol, 5,2% eugenol, 4% sineol, 2,3% linalol, sedangkan dari bunga mengandumg metileugenol sebesar 74,5%. (Kardinan, 2000).

Buah Selasih

Biji Buah Selasih
Bagaikan ribuan telur katak di dalam gelas Anda. Memang jika sesekali diamati Anda akan bergidik, bahkan kadang terbayang ada ribuan mata yang sedang mengamati Anda dari sela-sela buah segar dan sirup manis yang merendamnya, itulah Selasih. Kali ini beberapa petani Selasih mengemasnya dalam plastik kemasan dan siap untuk Anda tambahkan pada es buah Anda. Selasih juga mampu memberikan efek nyaman, segar dan dingin pada Anda. Bahkan jaman dahulu, nenek moyang kita memanfaatkannya untuk mereka yang menderita sakit tenggorokan.

Resep Minuman Es Buah Selasih
Bahan :
1/4 buah pepaya, potong dadu1/4 buah melon, potong dadu1/4 buah semangka, cetak bulat1/4 buah nanas, potong segitiga, rendam air panas sebentar, tiriskan100 gr nata de coco250 ml sirup cocopandan700 ml air es1 sendok makan selasih, rendam dalam air hangates batu secukupnya
Larutkan sirup dan air es, aduk rata lalu tuang ke dalam campuran buah, beri es batu dan siap disajikan.

You Might Also Like

0 komentar