Desain Kemasan & Desain Label

Thursday, October 04, 2012

Desain Kemasan
Kemasan agar menarik harus dirancang dan dibuat sebaik mungkin, dalam merancang atau merencanakan pembuatan suatu kemasan sebaiknya kita memperhatikan hal-hal seperti berikut ini :
1.    Kesesuaian antara produk dengan bahan pengemasnya. Maksudnya adalah dalam menentukan bahan pengemas kita harus mempertimbangkan produk yang kita miliki. Jika produk kita berbentuk cairan seperti jus atau sirup, kita bisa memilih bahan pengemas seperti botol atau gelas plastik. Jika produk kita berupa makanan kering seperti keripik, kerupuk, atau yang lainnya kita bisa menggunakan plastik transparan dan lain sebagainya. Plastik dapat digunakan sebagai kemasan primer sekaligus dengan labelnya, juga bisa dimasukkan kedalam kemasan lain seperti dus kertas sebagai kemasan sekunder.
2.     Ukuran Kemasan dan ketebalan bahan kemasan. Ukuran kemasan berkaitan dengan banyak sedikitnya isi yang diinginkan, sedangkan ketebalan berkaitan dengan keawetan dari produk yang ada didalamnya. Jika produknya sangat ringan seperti kerupuk sebaiknya kemasan di buat dalam ukuran relatif besar.
3.    Bentuk kemasan. Agar kemasan menarik bentuk pengemas bisa dirancang dalam bentuk yang unik tergantung dari kreativitas perancangnya. Misalnya kemasan dus kertas bisa di buat seperti tabung, kubus, balok, trapesium atau bentuk-bentuk lainnya.
Desain Label
Label adalah suatu tanda baik berupa tulisan, gambar atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada wadah atau pembungkus sebagai yang memuat informasi tentang produk yang ada di dalamnya sebagai keterangan/ penjelasan dari produk yang dikemas.
Label kemasan bisa dirancang atau didesain baik secara manual menggunakan alat lukis atau yang lainnya maupun menggunakan software komputer. Desain yang dibuat secara manual mungkin akan mengalami sedikit kesulitan ketika mau digunakan atau diaplikasikan sedangkan dengan menggunakan komputer tentunya akan lebih mudah.

Dewasa ini keberadaan software – software komputer sangat membantu para desainer untuk merancang desain label yang baik, menarik, dan artistik sehingga dapat meningkatkan daya tarik produk terhadap konsumen. Suatu produk yang sama jika dikemas dalam kemasan dengan desain label berbeda sangat dimungkinkan daya jualnya juga berbeda.
Merancang atau mendesain label kemasan sangatlah tergantung pada kreativitas para desainernya, baik ukuran, bentuk, maupun corak warnanya. Namun demikian ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat label kemasan yaitu :
1.      Label tidak boleh menyesatkan. Apa saja yang tercantum dalam sebuah label baik berupa kata-kata, kalimat, nama, lambang, logo, gambar dan lain sebagainya harus sesuai dengan produk yang ada di dalamnya.
2.      Memuat informasi yang diperlukan. Label sebaiknya cukup besar (relatif terhadap kemasannya), sehingga dapat memuat informasi atau keterangan tentang produknya.
3.      Hal-hal yang seharusnya ada atau tercantum dalam label produk makanan adalah sebagai berikut :
·        Nama produk
Nama Produk adalah nama dari makanan atau produk pangan yang terdapat di dalam kemasan misalnya dodol nanas, keripik pisang, keripik singkong dan lain sebagainya.
·        Cap / Trade mark bila ada
Suatu usaha sebaiknya memiliki cap atau trade mark atau merek dagang. Cap berbeda dengan nama produk dan bisa tidak berhubungan dengan produk yang ada di dalamnya misalnya dodol nanas cap “Panda”, Kecap Ikan cap “Wallet”, dsb.
·        Komposisi / daftar bahan yang digunakan
Komposisi atau daftar bahan merupakan keterangan yang menggambarkan tentang semua bahan yang digunakan dalam pembuatan produk makanan tersebut.Cara penulisan komposisi bahan penyusun dimulai dari bahan mayor atau bahan utama atau bahan yang paling banyak digunakan sampai yang terkecil.
·        Netto atau volume bersih
Netto atau berat bersih dan volume bersih menggambarkan bobot atau volume produk yang sesungguhnya.Apabila bobot produk berarti bobot produk yang sesungguhnya tanpa bobot bahan pengemas.
·        Nama pihak produksi.
Nama pihak produksi adalah nama perusahaan yang membuat atau mengolah produk makanan tersebut.
·        Distributor atau pihak yang mengedarkan bila ada.
Dalam kemasan juga harus mencantumkan pihak-pihak tertentu seperti pengepak atau importir bila ada.
·        No Registrasi Dinas Kesehatan
Nomor registrasi ini sebagai bukti bahwa produk tersebut telah teruji dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
·        Kode Produksi
Kode produksi adalah kode yang menyatakan tentang batch produksi dari produk pada saat pembuatan yang isinya tanggal produksi dan angka atau hurup lainnya yang mencirikan dengan jelas produk tersebut.
·        Keterangan kadaluarsa
Keterangan kadaluarsa adalah keterangan yang menyatakan umur produk yang masih layak untuk dikonsumsi. Menurut Julianti dan Nurminah (2006), keterangan kadaluarsa dapat ditulis :
Best before date : produk masih dalamØ kondisi baik dan masih dapat dikonsumsi beberapa saat setelah tanggal yang tercantum terlewati
Use by date : produk tidak dapat dikonsumsi, karenaØ berbahaya bagi kesehatan manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh mikroba) setelah tanggal yang tercantum terlewati.
Permenkes 180/Menkes/Per/IV/1985 menegaskan bahwa tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label, setelah pencantuman best before / use by. Produk pangan yang memiliki umur simpan 3 bulan dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun, sedang produk pangan yang memiliki umur simpan lebih dari 3 bulan dinyatakan dalam bulan dan tahun. Namun demikian ada beberapa jenis produk yang tidak memerlukan pencantuman tanggal kadaluarsa yaitu sayur dan buah segar, minuman beralkohol, cuka, gula/sukrosa dan lainnya.
·        Logo halal
Untuk produk-produk yang telah mendapatkan sertifikasi ”halal” dari MUI harus mencantumkan logo halal yang standard disertai dengan nomor sertifikasinya.
·        Keterangan Lainnya
Selain yang telah diuraikan di atas masih ada lagi keterangan-ketrangan lain yang perlu dicantumkan dalam label kemasan makanan yang bermaksud memberi petunjuk, saran, atau yang lainnya demi keamanan konsumen.
·        Barcode
Barcode adalah garis hitam yang di buat menurut kode tertentu, umumnya di gunakan untuk mewakili biasanya jenis dan harga barang. Kode berbentuk batang balok berwarna hitam putih ini mengandung satu kumpulan kkombinasi batang yang berlainan ukuran.Barcode dicetak di atas setiker atau di pembungkus barang.
Cara penulisan Barcode:
·        3 angka pertama : kode negara
·        4 angka berikutnya : kode perusahaan
·        2 angka berikutnya : kode brand Produk
·        1 angka berikutnya : kode perasa brand produk
·        1 angka berikutnya : kode kemasan produk
·        1 angka berikutnya : kode netto produk
·        1 angka berikutnya : angka konveksi
4.      Tulisan atau keterangan yang ada pada label harus jelas dan mudah di baca, tidak dikaburkan oleh warna latar belakang atau gambar lainnya.
5.      Jumlah warna yang digunakan. Banyaknya warna yang digunakan dalam label akan berpengaruh terhadap biaya cetak, semakin banyak banyak warna yang digunakan, tentunya akan semakin besar biaya yang harus dikeluarkan.
6.      Jenis cetakan yang dikehendaki. Desain yang kita buat akan dicetak pada media apa? Plastik, kertas, aluminium foil, atau lainnya. Apakah akan dicetak dengan sablon atau menggunakan mesin modern?
Berkaitan dengan label kemasan kiranya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
-         Label tidak boleh mudah terlepas dari kemasannya. Warna, baik berupa gambar maupun tulisan tidak boleh mudah luntur, pudar, atau lekang, baik karena pengaruh air, gosokan, maupun sinar matahari.
-         Label harus ditempatkan pada bagian yang mudah dilihat. Software computer yang bisaanya banyak digunakan untuk melakukan desain seperti Corel Draw dan Adobe Photoshop. Namun demikian masih ada software-software lainnya yang dapat digunakan tergantung pada kebisaaan atau keahlian para desainernya.

Pencetakan desain label kemasan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin cetak tradisional maupun modern. Alat cetak tradisional seperti sablon, sedangkan dengan teknologi modern bisa menggunakan printer, mesin offset atau mesin-mesin berskala besar lainnya.

You Might Also Like

0 komentar