Gyant Steak Magelang, Menu Bintang Lima Harga Kaki Lima

Dulu pas masih kerja di Jakarta, pernah dinner sama temen - temen kantor di salah satu restoran steak di daerah kelapa gading, karena belum pernah makan steak, agak bingung sama menu yang tertulis, ada tenderloin, sirloin, rib eye, salmon steak, dan blablabla yang sampai sekarang juga ga mudeng sih sebenernya.

Karena di Temanggung kebanyakan makanannya berbumbu jadi agak kurang sreg kalau disuruh makan makanan western kayak gini, apalagi yang kurang berbumbu kayak steak ini, karena bagian daging steak ga terlalu berbumbu, hanya sausnya saja yang berbumbu dan gurih, jadi menurutku dagingnya berasa sepo (ga ada rasanya). Sejak kejadian dinner itu jadi males kalau di ajakin makan steak, karena di fikiranku udah terpatri kalau steak itu sepo dan ga enak.

Kemarin pas mau makan di kulineran badakan, penyetan langgananku ga jualan, jadinya terpaksa deh ikutan temen makan steak, menunya sih macem - macem ya, ada yang chicken, ada juga yang beef, karena aku ga terlalu suka beef akhirnya aku pesen crispy chicken steak lapiez.

Rumah makan steak ini bernama gyant steak, lokasinya di kulineran taman badakan, tepatnya di Jl. Pahlawan, lokasinya strategis kok, karena merupakan jalan satu arah dari Magelang menuju Semarang, selain ada steak ada banyak menu pilihan lainnya, dari nasi goreng, seafood, lamongan sampai bubur kacang hijau kalau shift malem, kalau shift siang kebanyakan buat jualan bakso kerikil, karena tempat jualannya gantian dan lokasinya di pinggir jalan jadinya tempatnya agak kotor. Oh iya Gyant steak ini juga di franchise-kan lho, selain ada steak juga ada aneka puding bernama puding zabrina.

Setelah menunggu 20 menitan akhirnya steak bersaus BBQ dateng juga, agak lama sih nunggunya, soalnya tadi pas kesini baru bukaan lapak, jadi goreng soalnya, kalau biasanya sih ga terlalu lama, tergantung pengunjungnya dink.

Crispy chicken steak lapiez ini merupakan steak daging ayam yang dibalut sama tepung, daging ayamnya ga terlalu gedhe sih, lebih tebelan tepungnya, didalamnya berisi potongan sosis dan keju, tapi kejunya ga leleh, pas aku makan bentuknya masih potongan, padahal ditaruh di atas hot plate lama lho, tapi kok ga leleh ya?

Rasa steaknya sih enak, karena dibalut tepung jadi saosnya meresap ke tepung, enak dan ga ene'k rasanya, kalau dagingnya masih tetep sepo ya kalau menurutku (karena aku ga terlalu suka yang berdaging), tapi menurutku masih mending ini sih daripada yang di kelapa gading, mungkin karena pangsa pasar gyant steak kelas menengah ke bawah, jadi sudah disesuaikan dengan lidah orang jawa juga, kalau di kelapa gading kan kelasnya menengah ke atas, dan tastenya cenderung taste western.

Harganya murah sih, untuk steak yang aku pesen tadi harganya 15ribu/ porsi, harganya beda jauhlah sama yang dulu aku makan, disana harganya mungkin 5x lipatnya, di gyant steak ini juga ada banyak variant menu, harganya juga ga 15rb.an semua, kemarin ada menu wagyu yang harganya mencapai 50rb.an, jadi kalau makan disini bisa disesuaikan sama kantong aja, mau yang murah atau mau yang mahal, semuanya ada.